KESIAPAN
PEMERINTAH DAERAH TERHADAP KEBIJAKAN PEMERINTAH
PUSAT
“Oleh-oleh
Natal untuk Pemerintah Daerah Mabar”
Oleh : Guntenda Halilintar
Pada
tanggal 27 Desember 2015 tahun kemarin Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat (MABAR) - Flores menerima Rombongan Tamu
Anggung Dari Pemerintah Pusat Yaitu Bapak Presiden Ir. Jokowi Dodo (Jokowi),
dalam kunjungannya ke labuan Bajo Presiden Jokowi membawa beberapa oleh-oleh atau kado
akhir tahun untuk Pemerintah
Kabupaten Manggarai Barat yaitu Peresmian Bandar (Bandara) Udara Komodo Labuan Bajo pada hari Minggu (27/12/2015).
Sebutan oleh-oleh ini pada dasarnya adalah
kunjungan Rombongan Tamu Agung dari Pusat yang bertepatan dengan hari Raya
Natal Agama Kristen Khatolik 25 Desember 2015 dan bersamaan Provinsi NTT ditetapkan
menjadi Tuan Rumah Natal Kali ini, tentu ini juga menjadi bagian dari kado
natal atau oleh-oleh dari pemerintah pusat untuk pemerintah daerah Kabupaten
Manggarai Barat - Flores.
Kabupaten Manggarai Barat - Flores adalah
salah satu kabupaten otonom yang berada pada wilayah bagian barat pulau flores
yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat menjadi salah satu dari 10
kawasan Objek wisata baru tentu
hal ini pemerintah pusat akan memperhatikan secara khusus baik dari sarana
Infrastrukturnya, Penataan Pariwisatanya maupun Tata Pengelolaan Pariwisata,
langkah pertama yang dilakukan oleh pemerintah Pusat adalah Meresmikan terminal
penupang Bandar (Bandara) Udara
Komodo, langkah ini sangat tepat selain menigkatnya Kehadiran Tamu Wisatawan
tentu juga meningkat jumlah kedatangan tamu di Labuan Bajo-Manggarai Barat
diperkirakan akan meningkat 1,5 juta penumpang per tahun sementara selama ini jumlah
kedatangan tamu pertahunnya hanya 150 ribu penumpang.
Ignasius Jonan mengatakan anggaran untuk pembangunan fasilitas ini
sebanyak Rp 191,7 miliar dari APBN 2015. Fasilitas terminal penumpang
Bandar Udara Komodo yang baru ini seluas 9.687 meter persegi...disini Penulis
hanya mau mengajukan Beberapa Pertanyaan Terkait Oleh-oleh dari Pemerintah
Pusat, apakah Pemerintah Daerah dalam hal ini Kabupaten Manggarai Barat sudah
siap,,,?, yang kedua apakah sistem Pengelolaan dana sebesar ini akan terbuka
dari sistem pengawan KPK dan BPK, sebab melihat kondisi Kabupaten Manggarai
Barat saat ini masih belum stabil dalam mengelola anggaran terkait pembangunan
Infrastruktur dan anggaran lainya. Ini yang menjadi keresahan dan kekawatiran
dari Penulis, apalagi dalam sambutan Pak Jokowi “Kita harapkan Ekonomi Labuan Bajo makin meningkat seiring dengan
meningkatnya jumlah wisatawan yang datang melalui bandar Udara Komodo”. (Ferdinand Ambo/Petrus/PTD/Floresa) Oleh karnanya perlu terjaganya kualitas infrastruktur pariwisata,
jalan yang memadai, pelabuhan yang layak, transportasi menuju lokasi wisata,
perlu diperhatikan dengan baik. Sementara Menurut informasi yang penulis
dapatkan selama ini berkaitan tranportasi menuju lokasi wisata tidak adanya
Jalur transportasi Satu Pintu, ini yang menjadi persoalan yang sangat besar
terhadap tata pengelolaanya, selama ini bagi mereka (Wisatawan) yang kunjung kebeberapa Objek Pariwisata tidak melalui pelayanan jalur Satu Pintu mereka datang
lansung ke Lokasi, beberapa tujuan Objek Wisata seperti Pulau Bidadari, Pulau
Padar, dan Pulau Komodo, Kalo Presiden RI
Bpk. Ir. Jokowi Dodo Mengaharapkan Perekonomian Labuan Bajo
Kabupten Manggarai Barat makin meningkat seiring dengan meningkatnya kedatangan
Wisatawan maka Perlu dibuat Jalur Pelayanan
Satu Pintu agar tindak Sembrono dan semaunya saja tentu ada aturan mainya.
Pesan Presiden untuk masyarakat Manggarai Barat, “Taman Nasional Komodo merupakan
kebanggan Indonesia dan warisan dunia. “Kita jaga bersama, rawat bersama”,
PULAU Flores Model Pariwisata
dunia.
Labun Bajo(Mabar), merupakan
pintu masuk utama tujuan Destinasi Pariwisata Flores, yang menjadi model
pariwisata adalah Taman Nasional Komodo
(TNK), Wae Rebo, Liang Bua, Danau Kelimutu
serta objek wisata lainya juga Bentangan Luas Wilayah Flores yang
diselimuti oleh pulau-pulau kawansan potensi pariwisata yang unik, langkah yang
tepat dilakukan oleh pemerintah pusat untuk menunjang kebutuhan infrastruktur
Pariwisata yaitu Peresmian Bandar (bandara)
Udara Komodo, sebab selama ini salah satu kendala yang dihadapi adalah Jalur
Transportasi Udara, contohnya wisatawan asing dengan tujuan wisata Flores,
harus melalui jalur udara dengan jalur Jakarta, Bali, Labuan Bajo, itu artinya
sebelum tujuan wisata mereka ke Flores, mereka (wisatawan) singga atau istirahat sementara waktu atau beberapa
hari di Bali dan menikmati Keindahan Wisata bali, Nah ini salah satu kendala,
kadang-kadang mereka (wisatawan) sudah
malas mau ke flores karna sudah lelah atau mereka sudah menikmati. Tentu
langkah yang diambil oleh pemerintah pusat kami sebagai warga Labuan
Bajo-Flores sangat mendukung demi kemajuan daerah kami (Flores).
ANTARA
PARIWISATA DAN KEARIFAN
BUDAYA LOKAL.
Pulau Flores memiliki berbagai potensi
Alam dan budaya yang dapat dikembangkan sebagai daya tarik Wisata, Flores terdiri
dari berbagai macam budaya yang sangat melekat dengan kehidupan sehari-harinya,
tentu ini sanagt erat sekali kaitanya dengan pengembangan sektor pariwisata,
kearifan budaya lokal inilah yang menjadi daya tarik wisata. Pada dasarnya
pulau flores merupakan pulau yang menyimpan sejuta potensi Wisata meliputi
Wisata Alam, Budaya dan potensi wisata sejarah yang tersebar dimasing-masing
kabupaten yang berada di pulau flores.
Keindahan objek-objek pariwisata dan
budaya inilah yang menjadi menarik perhatian wisatawan lokal maupun asing yang
mau berkunjung kepulau flores, sebut saja Pulau Komodo (Taman Nasional Komodo - TNK) yang berada di Kabupaten Manggarai
Barat. tentu untuk menuju ke pulau komodo harus melalui Labuan Bajo melalui
pelayanan Satu Pintu dan juga sebagai pintu masuk menuju kawasan objek wisata.
Danau Kelimutu yang berada di Kabupaten Ende terletak di Desa Koanara, Kec.
Wolowaru, danau kelimutu terkenal dengan keindahan Warnanya yang berbeda, yang
dapat memikat seluru hati wisatawan yang berkunjung kesana, keunikannyalah yang
menjadi daya tarik untuk wisatawan.
Dan keindahan alam lainnya yang
mengagumkan adalah Air Terjun Cunca Rami, yang terletak di Kabupaten Manggarai
Barat, Kec. Sano Nggoang, Desa Wae Lolos, Cunca Rami yang berada pada Kaki Gunung
Mbeliling yang bertepatan dengan Kampung Rangat dan Kampung Lamung tentu akses
jalan untuk menuju lokasi objek wisata cunca rami bisa menggunakan atau
mengendarai kendaraan roda dua dan atau roda empat dari labuan bajo menuju Roe,
melewati perkampungan Langgo, sebelum sampai kampung Rangat wisatawan dapat
menikmati pemandangan bentangan Alam Pegunungan dan bisa menikmati puncak
gunung Mbeliling. Dari kampung Langgo sampai kampung Rangat desa wae lolos
selama dalam perjalan wisatawan disajikan pemandangan puncak Gunung yang
berjajar. Setelah sampai dikampung Rangat, wisatawan menuju lokasi berjalan
kaki hanya menempuh dengan jarak 30 menit dari Kampung Rangat sampai menuju
Cunca Rami.
Tempat-tempat pariwisata mengagungkan
inilah yang sesungguhnya menjadi modal utama dibidang pariwisata untuk
meningkatkan perekonomian dimasing-masing daerah/kabupaten, namun dalam
perkembangannya belum dioptimalkan pemanfaatannya dengan maksimal sehingga
belum menjadi perhatian wisatawan. Tentu dengan harapan upaya dari pemerintah
pusat berkaitan dengan Peresmian Bandar
(Bandara) Nasional Komodo kedepan pemerintah daerah harus memperhatikan
tempat-tempat yang potensial ini untuk meningkatnya perekonomian dan berjalanya
roda pembangunan infrastruktur lainya tentu juga untuk menambah Devisa Negara.
Selain dari pada objek wisata alam,
Pulau Flores kaya akan objek
wisata sejarah dan budaya, diantaranya adalah Tarian Caci, Sanda, Rangguk Alu
dari Manggarai, Tarian Ja’i dari Kab. Bejawa, Tarian Hegong Dari Maumere dan
Tarian Gawi dari Ende, tarian-tarian inilah menjadi salah satu daya tarik
wisatawan manakala berkunjung di setiap daerah/kabupatennya, dan tarian ini
biasasnya sering digelar pada saat upacara adat. sedangkan objek wisata yang
bersejarah diantaranya, Danau Kelimutu yang terletak disesa Koanara Kec.
Wolowaru, Gua Liang Mbua terletak dikab. Manggarai, Gua Batu Cermin di Labuan
Bajo Kab. Manggarai Barat, Danau Sano Nggoang terletak disesa Wae Sano Kec.
Sano nggoang Kab. Manggarai Barat Flores NTT dan beberapa tempat bersejarah
lainya. Diharapka pemerintah dimasing-masing daerah tentu wisata bersejarah ini
perlu konsep pengembangan yang lebih baik dan aksesibilitas yang baik agar
lebih menarik dan diminati oleh wisatawan lokal maupun manca negara.
Menurut penulis lambannya perkembangan
sektor pariwisata di pulau flores adalah tidak adanya jalur transportasi yang
memadai dan jalur infrastruktur yang mendukung terhadap perkembangan sektor
pariwisata, selain itu kebijakan perkembanagan objek pariwisata di pulau flores
tidak menempatkan masyarakat desa dan masyarakat pantai sebagai pelaku utama.
Oleh karenaya dengan disahnya Bandara Komodo menjadi salah satu bandara
Nasional Komodo bisa memudahkan akses jalur untuk tujuan wisata ke pulau flores
untuk menunjang pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional. Melihat kenyataanya
flores merupakan tujuan destinasi pariwisata dan kabupaten manggarai barat
menjadi akses utama/pintu masuk utama menuju surganya objek wisata flores.
0 Komentar:
Posting Komentar