Jumat, 08 Januari 2016

Published 09.21.00 by with 0 comment

KESIAPAN PEMERINTAH DAERAH TERHADAP KEBIJAKAN PEMERINTAH PUSAT

KESIAPAN PEMERINTAH DAERAH TERHADAP KEBIJAKAN PEMERINTAH PUSAT

“Oleh-oleh Natal untuk Pemerintah Daerah Mabar”
“Oleh-oleh Natal untuk Pemerintah Daerah Mabar”

Oleh : Guntenda Halilintar
Pada tanggal 27 Desember 2015 tahun kemarin Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat (MABAR) - Flores menerima Rombongan Tamu Anggung Dari Pemerintah Pusat Yaitu Bapak Presiden Ir. Jokowi Dodo (Jokowi), dalam kunjungannya ke labuan Bajo Presiden Jokowi membawa beberapa oleh-oleh atau kado  akhir tahun untuk Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat yaitu Peresmian Bandar (Bandara) Udara Komodo Labuan Bajo pada hari Minggu (27/12/2015).
Sebutan oleh-oleh ini pada dasarnya adalah kunjungan Rombongan Tamu Agung dari Pusat yang bertepatan dengan hari Raya Natal Agama Kristen Khatolik 25 Desember 2015 dan bersamaan Provinsi NTT ditetapkan menjadi Tuan Rumah Natal Kali ini, tentu ini juga menjadi bagian dari kado natal atau oleh-oleh dari pemerintah pusat untuk pemerintah daerah Kabupaten Manggarai Barat - Flores.
Kabupaten Manggarai Barat - Flores adalah salah satu kabupaten otonom yang berada pada wilayah bagian barat pulau flores yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat menjadi salah satu dari 10 kawasan Objek wisata baru  tentu hal ini pemerintah pusat akan memperhatikan secara khusus baik dari sarana Infrastrukturnya, Penataan Pariwisatanya maupun Tata Pengelolaan Pariwisata, langkah pertama yang dilakukan oleh pemerintah Pusat adalah Meresmikan terminal penupang Bandar (Bandara) Udara Komodo, langkah ini sangat tepat selain menigkatnya Kehadiran Tamu Wisatawan tentu juga meningkat jumlah kedatangan tamu di Labuan Bajo-Manggarai Barat diperkirakan akan meningkat 1,5 juta penumpang per tahun sementara selama ini jumlah kedatangan tamu pertahunnya hanya 150 ribu penumpang.
Ignasius Jonan mengatakan anggaran untuk pembangunan fasilitas ini sebanyak Rp 191,7 miliar dari APBN 2015. Fasilitas terminal penumpang Bandar Udara Komodo yang baru ini seluas 9.687 meter persegi...disini Penulis hanya mau mengajukan Beberapa Pertanyaan Terkait Oleh-oleh dari Pemerintah Pusat, apakah Pemerintah Daerah dalam hal ini Kabupaten Manggarai Barat sudah siap,,,?, yang kedua apakah sistem Pengelolaan dana sebesar ini akan terbuka dari sistem pengawan KPK dan BPK, sebab melihat kondisi Kabupaten Manggarai Barat saat ini masih belum stabil dalam mengelola anggaran terkait pembangunan Infrastruktur dan anggaran lainya. Ini yang menjadi keresahan dan kekawatiran dari Penulis, apalagi dalam sambutan Pak Jokowi “Kita harapkan Ekonomi Labuan Bajo makin meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah wisatawan yang datang melalui bandar Udara Komodo”.  (Ferdinand Ambo/Petrus/PTD/Floresa) Oleh karnanya perlu terjaganya kualitas infrastruktur pariwisata, jalan yang memadai, pelabuhan yang layak, transportasi menuju lokasi wisata, perlu diperhatikan dengan baik. Sementara Menurut informasi yang penulis dapatkan selama ini berkaitan tranportasi menuju lokasi wisata tidak adanya Jalur transportasi Satu Pintu, ini yang menjadi persoalan yang sangat besar terhadap tata pengelolaanya, selama ini bagi mereka (Wisatawan) yang kunjung kebeberapa Objek Pariwisata tidak melalui pelayanan jalur Satu Pintu mereka datang lansung ke Lokasi, beberapa tujuan Objek Wisata seperti Pulau Bidadari, Pulau Padar, dan Pulau Komodo, Kalo Presiden RI
Bpk. Ir. Jokowi Dodo Mengaharapkan Perekonomian Labuan Bajo Kabupten Manggarai Barat makin meningkat seiring dengan meningkatnya kedatangan Wisatawan maka Perlu dibuat Jalur Pelayanan Satu Pintu agar tindak Sembrono  dan semaunya saja tentu ada aturan mainya. Pesan Presiden untuk masyarakat Manggarai Barat, “Taman Nasional Komodo merupakan kebanggan Indonesia dan warisan dunia. “Kita jaga bersama, rawat bersama”,
PULAU Flores Model Pariwisata dunia.
pintu masuk utama

Labun Bajo(Mabar), merupakan pintu masuk utama tujuan Destinasi Pariwisata Flores, yang menjadi model pariwisata adalah Taman Nasional Komodo (TNK), Wae Rebo, Liang Bua, Danau Kelimutu  serta objek wisata lainya juga Bentangan Luas Wilayah Flores yang diselimuti oleh pulau-pulau kawansan potensi pariwisata yang unik, langkah yang tepat dilakukan oleh pemerintah pusat untuk menunjang kebutuhan infrastruktur Pariwisata yaitu Peresmian Bandar (bandara) Udara Komodo, sebab selama ini salah satu kendala yang dihadapi adalah Jalur Transportasi Udara, contohnya wisatawan asing dengan tujuan wisata Flores, harus melalui jalur udara dengan jalur Jakarta, Bali, Labuan Bajo, itu artinya sebelum tujuan wisata mereka ke Flores, mereka (wisatawan) singga atau istirahat sementara waktu atau beberapa hari di Bali dan menikmati Keindahan Wisata bali, Nah ini salah satu kendala, kadang-kadang mereka (wisatawan) sudah malas mau ke flores karna sudah lelah atau mereka sudah menikmati. Tentu langkah yang diambil oleh pemerintah pusat kami sebagai warga Labuan Bajo-Flores sangat mendukung demi kemajuan daerah kami (Flores).  
ANTARA PARIWISATA  DAN KEARIFAN  BUDAYA  LOKAL.
Pulau Flores memiliki berbagai potensi Alam dan budaya yang dapat dikembangkan sebagai daya tarik Wisata, Flores terdiri dari berbagai macam budaya yang sangat melekat dengan kehidupan sehari-harinya, tentu ini sanagt erat sekali kaitanya dengan pengembangan sektor pariwisata, kearifan budaya lokal inilah yang menjadi daya tarik wisata. Pada dasarnya pulau flores merupakan pulau yang menyimpan sejuta potensi Wisata meliputi Wisata Alam, Budaya dan potensi wisata sejarah yang tersebar dimasing-masing kabupaten yang berada di pulau flores.
Keindahan objek-objek pariwisata dan budaya inilah yang menjadi menarik perhatian wisatawan lokal maupun asing yang mau berkunjung kepulau flores, sebut saja Pulau Komodo (Taman Nasional Komodo - TNK) yang berada di Kabupaten Manggarai Barat. tentu untuk menuju ke pulau komodo harus melalui Labuan Bajo melalui pelayanan Satu Pintu dan juga sebagai pintu masuk menuju kawasan objek wisata. Danau Kelimutu yang berada di Kabupaten Ende terletak di Desa Koanara, Kec. Wolowaru, danau kelimutu terkenal dengan keindahan Warnanya yang berbeda, yang dapat memikat seluru hati wisatawan yang berkunjung kesana, keunikannyalah yang menjadi daya tarik untuk wisatawan.
Dan keindahan alam lainnya yang mengagumkan adalah Air Terjun Cunca Rami, yang terletak di Kabupaten Manggarai Barat, Kec. Sano Nggoang, Desa Wae Lolos, Cunca Rami yang berada pada Kaki Gunung Mbeliling yang bertepatan dengan Kampung Rangat dan Kampung Lamung tentu akses jalan untuk menuju lokasi objek wisata cunca rami bisa menggunakan atau mengendarai kendaraan roda dua dan atau roda empat dari labuan bajo menuju Roe, melewati perkampungan Langgo, sebelum sampai kampung Rangat wisatawan dapat menikmati pemandangan bentangan Alam Pegunungan dan bisa menikmati puncak gunung Mbeliling. Dari kampung Langgo sampai kampung Rangat desa wae lolos selama dalam perjalan wisatawan disajikan pemandangan puncak Gunung yang berjajar. Setelah sampai dikampung Rangat, wisatawan menuju lokasi berjalan kaki hanya menempuh dengan jarak 30 menit dari Kampung Rangat sampai menuju Cunca Rami.
Tempat-tempat pariwisata mengagungkan inilah yang sesungguhnya menjadi modal utama dibidang pariwisata untuk meningkatkan perekonomian dimasing-masing daerah/kabupaten, namun dalam perkembangannya belum dioptimalkan pemanfaatannya dengan maksimal sehingga belum menjadi perhatian wisatawan. Tentu dengan harapan upaya dari pemerintah pusat berkaitan dengan Peresmian Bandar (Bandara) Nasional Komodo kedepan pemerintah daerah harus memperhatikan tempat-tempat yang potensial ini untuk meningkatnya perekonomian dan berjalanya roda pembangunan infrastruktur lainya tentu juga untuk menambah Devisa Negara.
Selain dari pada objek wisata alam, Pulau Flores  kaya akan objek wisata sejarah dan budaya, diantaranya adalah Tarian Caci, Sanda, Rangguk Alu dari Manggarai, Tarian Ja’i dari Kab. Bejawa, Tarian Hegong Dari Maumere dan Tarian Gawi dari Ende, tarian-tarian inilah menjadi salah satu daya tarik wisatawan manakala berkunjung di setiap daerah/kabupatennya, dan tarian ini biasasnya sering digelar pada saat upacara adat. sedangkan objek wisata yang bersejarah diantaranya, Danau Kelimutu yang terletak disesa Koanara Kec. Wolowaru, Gua Liang Mbua terletak dikab. Manggarai, Gua Batu Cermin di Labuan Bajo Kab. Manggarai Barat, Danau Sano Nggoang terletak disesa Wae Sano Kec. Sano nggoang Kab. Manggarai Barat Flores NTT dan beberapa tempat bersejarah lainya. Diharapka pemerintah dimasing-masing daerah tentu wisata bersejarah ini perlu konsep pengembangan yang lebih baik dan aksesibilitas yang baik agar lebih menarik dan diminati oleh wisatawan lokal maupun manca negara.

Menurut penulis lambannya perkembangan sektor pariwisata di pulau flores adalah tidak adanya jalur transportasi yang memadai dan jalur infrastruktur yang mendukung terhadap perkembangan sektor pariwisata, selain itu kebijakan perkembanagan objek pariwisata di pulau flores tidak menempatkan masyarakat desa dan masyarakat pantai sebagai pelaku utama. Oleh karenaya dengan disahnya Bandara Komodo menjadi salah satu bandara Nasional Komodo bisa memudahkan akses jalur untuk tujuan wisata ke pulau flores untuk menunjang pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional. Melihat kenyataanya flores merupakan tujuan destinasi pariwisata dan kabupaten manggarai barat menjadi akses utama/pintu masuk utama menuju surganya objek wisata flores.   
    email this       edit

0 Komentar:

Posting Komentar