glarangsenge.blogspot.com
Oleh : Guntenda Halilintar
Sore itu masih dipantai pede
Deburan ombak bergemuruh menyapa sisi tepian
Hembusan angin sepoi membelai raga
Seperti nada pada irama lagu kemerdekaan
Dedaunan dan ilalang ikut bersoraksorai
Suara Guntur bergemuruh pertanda protes keras terhadap kekejaman kaum kapitalisme
Jejak-jejak para penghianat diatas pasir putih masih membekas, hingga tak mampu dihapus ombak
Roh-roh jahat bergentayangan dimana-mana
Merasuki jiwa para politisi
Katanya pelaku demokrasi
Ternyata pelaku pencuri
Tali-tali dari orang mati
Telah membelit pantai pede
Perangkap-perangkap maut telah terpasang dimana-mana
Rupa mereka seperti singa
Bernafsu untuk menerkam
Mulutnya penuh dengan sumpah serapah dengan tipu daya dan penindasan
Dilidahnya ada kelaliman Dan kejahatan
Matanya mengintip orang yang lemah
Sesungguhnya, mereka itu Hamil dengan kejahatan
Ia mengandung KElALIMAN dan melahirkan DUSTA
Indahnya pantai pede dikala senja
Langit menjelma menjadi pelangi
Tampak seperti warna baju PARTAI
MERAH
KUNING
BIRU
Wahai kaum Neoliberalisme
Siapa bilang pantai ini diam
Seperti pemimpin mu yang
Pantai pede ingin bicara
Dengarlah bisikan ombak yang menampar karang
Hembusan angin membelai raga
Langit menjelma tiga warna
Terkutuklah iblis yang mengisap sari-sari tubuh kami
Rungkam, 10 November 2017
0 Komentar:
Posting Komentar