Selasa, 12 Desember 2017

Published 04.48.00 by with 0 comment

DIA

images by memorial anual 2016

Aku memasuki pelataran rumah besar yang tampak tak terawat di ujung jalan komplek.
Seorang wanita yang ada di rumah seberang tempat tak terpakai mengamatiku dengan pandangan aneh. Memakai gaun yang tak asing lagi dengan warna kemerahan dan tembus pandang nampak wajah ramah senyum menyapaku, Akupun tersenyum sekedar basa-basi lalu segera menuju pintu depan rumah sahabatku (sebut saja namanya Clara) dan memencet bel pintu.
Tak lama pintu itu pun terbuka.
Wajah bulat culun dengan rambut yang mulai memutih tersenyum lebar melihatku. Pemilik wajah itu bertubuh gemuk pendek, terlihat lucu dengan pakaiannya yang sama sekali ngga matching, baju model hawai warna hijau dengan kembangan kuning, serta celana gombrong warna merah terang (kaya lampu lalu linta merah, kuning, hijo)
Dengan ramah menyapa ku, oh...aku lupa dia Opanya Clara.
Tidak lama kemudian Clara pun datang menyapaku dengan ramah. Hai..., apa kabar,,,? Sudah lama tidak ketemu. Sempat Ia bertanya profesi Ku. Aku tersentak diam tak perduli dengan keramahannya, bahkan aku tak menjawab pertanyaanya, aku terbius oleh senyumnya, dalam hati aku berkata; ya tuhan engkau sungguh adil, ternya dialah selama ini yang engkau kirimkan lewap mimpi-mimpiku, Dan saat ini engkau hadirkan dia dihadapanku. (gth)
    email this       edit

0 Komentar:

Posting Komentar