Oleh : Guntenda Halilintar
Images ; by Suara Merdeka |
Situasi politik di ibu kota kian menarik
Memikat hati para dewa-dewa
Pengamat politik ikut mewarnai
Sampai pada membuat opini
Politik uang masih akan mewarnai kontestasi pemilihan umum
Para politisi terjebak dalam berpikir yang transaksional
Kata para Prof negara kita adalah negra hukum
Wakil rakyat sibuk membuat undang-undang
Masyarakat menanti keputusan tak bernyawa
Pemilu merupakan proses demokrasi
Memilih dan menentukan pejabat publik
Yang kemudian adalah biangnya korupsi
Perlu kita ketahui, koruptor bukan tikur got
Ketua partai sedang kampanye berantas korupsi
Kader-kader beramai-ramai korupsi
Partai dan politisi menghisap sari-sari tubuh rakyat
Situasi politik di ibu kota kian menarik
Ketika pejabat publik menular penyakit "blususkan"
Pratek politik uang bermetamorfosa
Ketika sumbangan sembako ditangan mertua
Ketika bagikan kopi dan sumbangan sapi
Wakil rakyat ramai-ramai reses dan studi banding
Hanya melahirkan wacana dan tidak terealisasi
Bagai obrolan tukang ojek yang tak ada ujung
Dewan perwakilan rakyat
Hidupnya tidak merakyat
Hidupnya bagai sang dewa
Masyarakat dijadikannya budak
Dewan perwakilan rakyat adalah dewan tanpa telinga
Kami bosan dengar lagu lama
Jakarta (Marga III), 17 Desember 2017
0 Komentar:
Posting Komentar