Selasa, 21 Juni 2016

Published 03.26.00 by with 0 comment

ANDAI AKU SEORANG PEMIMPIN

Penulis : Guntenda Halilintar



Untuk mu daerahku
Aku berjuang tanpa pamrih
Demi kejayaanmu sepanjang masa
Untuk tampil didunia yang baru

Keringat mengucur deras, membasahi tubuh
Setetes demi setetes menjadi kekuatan besar
Kedengkian, amarah kian tak terbendung lagi
Melihat para pencuri tiga serangkai

Pengorbananku tanpa pamrih
Para pencuri, mengusik keberadaanku
Pagi menjadi malam
Teriakan semangat juang hanya untukmu

Andai aku seorang saudagar kaya
Akan aku bangun rumah dari kaca
Untuk rakyat-rakyat jelata
Yang tak terhitungkan oleh mata

Andai aku jadi gubernur
Akan aku usir sekomplotan investor-investor
Perintah amanah undang-undang tidakku bangkangi
Aku tak mau jadi pencuri didaerahku sendiri

Andai aku jadi bupati
Tak mau memenangkan diri sendiri
Aku jaga kepercayaan rakyat ku 
Ku gugatkan gubernur ku 

Tak kubiarkan para kroni-kroni berbaju partai 
Datang silih berganti
Mereka seperti benalu
Mengisap sendi-sendi kehidupan orang lain

Andai aku jadi pengusaha
Akan aku perbaiki jalan rusak "Lando-Noa"
Tak kubiarkan mereka menangis karena hasil jualannya tak terjual
Akan aku beri nafas kehidupan dari desa-kedesa

Wahai, kau generasi-generasi 
Lihatlah para penjajah-penjajah kejih
Datang diundang, pulang diantar 
Membawa hasil bajak dan hasil curi didaerahmu sendiri

Aku ingin bertanya padamu...!!!
Apakah kau mau jadi tamu didaerahmu sendiri...?
Tidakkah kau marah pada kelakuan bejat pemimpinmu...?
Sampai kapan kau diam dan bediri disetiap sisi pojok daerahmu sendiri...?

Busungkan dadahmu...!
Tegakan langkahmu...!
Lantangkan suaramu...!
"Kami menolak kehadiran kaum kapitalisme"

Lihatlah pada ujung tiang, ditengah pusaran ibu kota
Sang saka merah putih, melambai-lambai memanggilmu
Menyuarakan "usir para pencuri"
‪#‎PedeUntukNegeri‬
‪#‎PapaMintaPantai‬

Jakarta, 17 Juni 2016.

Read More
    email this       edit

Senin, 13 Juni 2016

Published 14.33.00 by with 0 comment

"Tenda Em Gerak".

Karya : Yohanes Tenda

                                                                     foto : pondokkecil.com

Berabat abat tinggal di rangat hanya ada rumah papan
Baru satu tahun tinggal di lambu, sudah ada rumah batu.
Sore sore mandi di kali pake sabun give, harum mewangi sepanjang hari.
Tiba di rumah, stel jeket, kecek senter.

Dari rumah ke rumah, duduk minum kopi sambil pangkul kaki.
Selasa pagi ke pasar Warloka, bawa tembako, pulang pikul ikan.
Hidup di lambur, memang adu hai enaknya.
Ini pantun ku alunkan,
Tenda em Gerak, namaku
Read More
    email this       edit
Published 14.03.00 by with 0 comment

KAMI MENGGUGAT

#‎PedeUntukNegeri‬


Disini kami bersuara
Untuk tanah tumpa darah
Dari ujung barat sampai ujung timur pulau flores
Kami teriak, menolak kaum kapitalis

Sekarang generasi kami bersuara
Membebaskan milik kami, dari cengkraman tangan para penguasa serakah (Lalim)
Sejak kau dilantik mengucapkan janji-janji suci
Kau bersumpah tidak menodai dan mengingkari kepercayaan kami

Kini kau bahagia diatas penderitaan kami
Bersama partai kau menghisap sari-sari tubuh kami
Kau menghancurkan jejak leluhur kami
Bertindak semena-mena dan membabi buta seperti babi

Dimana kah janji-janjimu dulu
Kini janji dan sumpahmu menjadi bau amis
Aromanya menebar bagai racun, melumpuhkan daya juang jiwa muda kami
Kemiskinan, pembodohan dan busung lapar hasil kerjaanmu

Wahai, kau pemimpin kami
Jangan sisihkan suara kaum muda
Tuntaskan tujuan otonomi daerah
Jalankan perintah amanah

Usir komplotan partai, yang menjadi kaki tangan “Neoliberalisme”
Atau kami sobek baju-baju itu
Tuntaskan hari ini, disini ditempat ini
Kami suara sejuta generasi muda Flores

Salam perjuangan...!!!
Lepaskan belenggu Neoliberalisme berbaju partai...!!!


Jakarta, 14 Juni 2016.
Read More
    email this       edit