Minggu, 03 Juli 2016

Published 08.27.00 by with 0 comment

Tanah kelahiran ku

Penulis : Guntenda Halilintar

                                            foto : indonesia-tourism.com

Tanah kelahiran ku
Tanah kelahiran ku
Kau tumpah darah ku
Kau tempat kehidupanku
Disinilah aku dilahirkan seorang ibu

Tanah ku manggarai
Selat sape dan wae mokel tanah terjanji
Padamu aku berjanji,
Akan sehidup semati

Lihatlah tanah ku
Dihimpun oleh pulau-pulau
Dan gunung-gunung menjulang tinggi
Itulah tanah kelahiranku, manggarai

Tanah kelahiranku
Aku melihat, setan-setan bergentayangan
Datang berbondong-bondong
Mereka bertuan dan beragama

Setan-setan itu
Menapaki jejaknya disetiap sisi lorong rongga kehidupan
Pemilik tanah, mulai kerasukan
Para tuan-tuan hanya bungkam

Tanah kelahiran ku
Dengarlah, tangisan bayi kecil
Menjerit ditengah malam karena kelaparan
Lantaran sang ibu tak punya asi

Sang ibu hanya pasrah dengan keadaan
Melihat setan-setan membajak haknya
Sementara sang ayah hanya bungkam
Dimanakah tanah yang bertuan...?

Lihatlah para jin-jin
Membangun istana di pesisir-pesisir pantai
Dengan kuasanya, ia mengeluarkan segala ijin-ijin
Tanpa perduli dengan suara-suara aktivis dan hirarki

Aku datang untuk protes
Atas kelakuan para iblis-iblis
Lewat sajak dan syair
Meski suaraku kecil diantara suara-suara besar

Lihatlah saudara-saudaraku
Lihatlah kelakuan bejat mereka
Hukumlah mereka sesuai keinginan mu
Sesungguhnya kamulah yang berhak atas tanah-tanahnya

Jakarta, 2 Juli 2016



    email this       edit

0 Komentar:

Posting Komentar