Rabu, 30 Desember 2015

Published 21.42.00 by with 0 comment

Budaya Ada Dalam Genggaman Generasi

 Pentas Budaya Tarian Caci Manggarai, Unit Kegiatan Mahasiswa Flobamora Universitas Borobudur – Jakarta Budaya Ada Dalam Genggaman Generasi
IMG_4881
Tarian Caci yang digelar Oleh Unit Kegiatan Mahasiswa FLOBAMORA Universitas Borobudur Jakarta (UKM – FLOBAMORA), ditengah halaman kampus Universitas Borobudur.  jalan raya Kalimalang No. 1 Jakarta Timur. (Kamis 10 Desember 2015)
Oleh Guntenda Halilintar, Departemen Hukum dan Sosial Politik UKM – Flobamora Universitas Borobudur
Belum lama ini Unit Kegiatan Mahasiswa Flobamora Universitas Borobudur Jakarta mengadakan Pentas Budaya Tarian Caci Manggarai dengan tema yang diusung “ Caci adalah Warisasan  Leluhur Manggarai – NTT “ . Kegiatan pentas budaya tersebut untuk membuat film dokumenter sebagai salah satu tugas Matakuliah Kebudayaan yang akan ditayangkan pada tanggal 7 Januari 2016 di Kampus Universitas Borobudur Jakarta dan dihadiri oleh Tim Penilai dari Perfilman Indonesia, namun dalam kesempatan yang baik ini UKM-Flobamora Universitas Borobudur Jakarta mengemas dengan baik, sehingga konsepnya dikemas secara  Pentas Budaya.
Kegiatan Pembuatan Film Dokumenter yang dikemas dengan Pentas Budaya pada hari Kamis, 10 Desember 2015 kemarin tidak terlepas partisipasi dari Tokoh Budaya dari Manggarai Bpk. Roni Amal selaku ketua sanggar Ca Nai Jakarta, Bpk. Enjel selaku Budayawan dari Manggarai yang juga sebagai pembimbing serta Kraeng Kosmas Mus Guntur Selaku Koordinator dan Kraeng Inonesius Janu (mahasiswa Universitas Borobudur) selaku Skenario dalam kegiatan Pentas Budaya UKM-Flobamora.
Pentas Budaya tarian Caci Manggarai sebagai Tuan Rumah adalah UKM-Flobamora Universitas Borobudur dan Tamu atau dikenal dengan Istilah Manggarai ‘’ Meka Landang “  adalah Sanggar Ca Nai Kalimalang Jakarta. kegiatan ini dibawah Koordinator secara keseluruan adalah UKM-Flobamora, yang menjadi Tongka/Pateng (juru bicara) untuk menenrima kedatangan dari Meka Landang (Tamu) adalah Kraeng Kosmas Mus Guntur  Fakultas Hukum Universitas Borobudur  yang juga sebagai Departemen Hukum dan Sosial Politik UKM-Flobamora, terlihat dalam Foto dibawah.
IMG_4600Foto : Jubir Tuan Rumah, Kosmas Mus Guntur ( fakultas Hukum Universitas Borobudur Jakarta)





Kali ini ada yang menarik dalam permainan Caci, biasanya Orang Manggarai dalam Pentas Budaya Tarian Caci mereka yang sebagai Pelaku caci lebih ke Putra Asli Manggarai, kali ini UKM-Flobamora Membawa suasana Baru yaitu pelakunya datang dari Luar putra Manggarai, salah satu putra Flobamora diatas perlu di Apresiasi semangat yang gigih untuk melestarikan Budaya tarian Caci manggarai meski dia bukan Putra asli manggarai,
IMG_4747Eja Aris Eno ( Motor Nakal anak bejawa) Dengan gagah perkasa ia memegang larik (alat Cambuk), ternyata eh ternyata ia berasal dari Bejawa Kabupaten Ngada. Ia bukanlah putra asli manggarai namun kemauannya untuk belajar tarian caci manggarai perlu kita Apresiasi, tidak banyak orang seperti ini yang mau dan peduli terhadap budaya orang lain. Dia (Aris Eno) mengatakan, dengan Memakai pakaian adat manggarai saya sudah sangat bangga, meskipun ini bukan budaya saya sendiri sementara selama ini saya belum pernah memakai pakaian adat saya sendiri, dia hanya ingat pakai pakain adat bejawa sejak Sekolah Dasar (SD) saya sangat bangga sekali, ini perlu kita saling menjaga satu sama lain, perlu mendorong satu sama lain dalam hal menjaga dan melestarikan budaya kita masing-masing, saat ini beliau Mahasiswa pada Universitas Borobudur Fakultas mengambil Jurusan Pertanian dan juga sebagai Ketua Umum UKM-Flobamora.
Unit kegiatan Mahasiswa-Flobamora  adalah Gabungan dari Mahasiswa yang berasal dari beberapa Kabupaten/Daerah seperti, Flores, Sumba, Timor, Alor, diankronim dengan FLOBAMORA. Yang berdiri sejak tanggal 28 Oktober 2015 di Kampus Universitas Borobudur, bersamaan dengan Hari Sumpah Pemuda Indonesia.
Caci, mengajarkan kemurnian hati, juga memuat unsur seni yang tinggi, karena  para jawara tidak saja cakap bertanding, tetapi juga luwes lomes (menari) dan dere (menyanyi). Itu dimaksudkan menarik perhatian penonton, terutama gadis-gadis pujaan yang ikut menyaksikan caci dan ber-danding atau menyanyikan lagu-lagu tradisional mengiringi permainan caci.
Sesuai tema Pentas Budaya “CACI ADALAH WARISAN LELUHUR MANGGARAIDalam lingkungan budaya Manggarai di Flores Nusa Tenggara Timur, Caci merupakan salah satu warisan budaya yang terus dilestarikan sampai saat ini. Caci, selain mengajarkan kemurnian hati, juga memuat unsur seni yang tinggi, karena  para jawara tidak saja cakap bertanding, tetapi juga luwes lomes (menari) dan dere (menyanyi). Itu dimaksudkan menarik perhatian penonton, terutama gadis-gadis pujaan yang ikut menyaksikan caci dan ber-danding atau menyanyikan lagu-lagu tradisional mengiringi permainan caci. Caci di Manggarai mengajarkan banyak hal, seperti Kepahlawanan, Ketangkasan, Keindahan, Sportivitas dan Kemurnian Hati. Hal-hal lain yang selalu ada dalam tiap Permainan Caci adalah, kelompok pemusik, biasanya para wanita dan ibu-ibu yang selalu memainkan tetabuhan gong dan gendang untuk mengiringi pertandingan. Caci disebut juga sebagai tontonan kompleksitas budaya Manggarai dalam satu moment. Go’et atau syair pantun adat Manggarai, tari-tarian tradisional Manggarai, relasi sosial yang harmonis bisa dinikmati sebagai satu paket komplit dalam kegiatan ini.
Tari Caci adalah ritual Penti Manggarai. Upacara adat merayakan syukuran atas hasil panen yang dirayakan bersama-sama oleh seluruh warga desa. Bahkan ajang prosesi serupa juga dijadikan momentum reuni keluarga yang berasal dari suku Manggarai. Tari ini dimainkan saat syukuran musim  panen (hang woja) dan ritual tahun baru (penti) , upacara pembukaan lahan atau upacara adat besar lainnya, serta dipentaskan untuk menyambut tamu penting. Oleh karnanya kami Mahasiswa/i UKM-Flobamora Universitas Borobudur Jakarta menyatakan bahwa budaya tarian caci manggarai perlu di lestarikan dan di publikasikan ke seluruh masyarakat indonesia. Sebab kami sadar kami adalah generasi penerus Flobamora kami bergerak dan mendukung atas perubahan untuk kemajuan daerah kami melalui perjuangan dari sisi pandang adat istiadat atau budaya, karna kami tau dan sadar bahwa perubahan itu bisa lahir dari diri kami sebagai generasi penerus melalui budaya.(Guntenda Halilintar, SALAM KOMPAK Flobamora)


    email this       edit

0 Komentar:

Posting Komentar