Rabu, 30 Desember 2015
Tarian Caci yang
digelar Oleh Unit Kegiatan Mahasiswa FLOBAMORA Universitas Borobudur Jakarta (UKM
– FLOBAMORA), ditengah halaman kampus Universitas Borobudur. jalan raya Kalimalang No. 1 Jakarta Timur. (Kamis
10 Desember 2015)
Oleh Guntenda Halilintar, Departemen Hukum
dan Sosial Politik UKM – Flobamora Universitas Borobudur
Belum lama ini Unit
Kegiatan Mahasiswa Flobamora Universitas Borobudur Jakarta mengadakan Pentas
Budaya Tarian Caci Manggarai dengan tema yang diusung “ Caci adalah Warisasan Leluhur Manggarai – NTT “ . Kegiatan
pentas budaya tersebut untuk membuat film dokumenter sebagai salah satu tugas
Matakuliah Kebudayaan yang akan ditayangkan pada tanggal 7 Januari 2016 di
Kampus Universitas Borobudur Jakarta dan dihadiri oleh Tim Penilai dari Perfilman Indonesia, namun dalam kesempatan yang
baik ini UKM-Flobamora Universitas Borobudur Jakarta mengemas dengan baik,
sehingga konsepnya dikemas secara Pentas
Budaya.
Kegiatan Pembuatan
Film Dokumenter yang dikemas dengan Pentas Budaya pada hari Kamis, 10 Desember
2015 kemarin tidak terlepas partisipasi dari Tokoh Budaya dari Manggarai Bpk.
Roni Amal selaku ketua sanggar Ca Nai Jakarta, Bpk. Enjel selaku Budayawan dari
Manggarai yang juga sebagai pembimbing serta Kraeng Kosmas Mus Guntur Selaku
Koordinator dan Kraeng Inonesius Janu (mahasiswa Universitas Borobudur) selaku
Skenario dalam kegiatan Pentas Budaya UKM-Flobamora.
Pentas Budaya tarian
Caci Manggarai sebagai Tuan Rumah adalah UKM-Flobamora Universitas Borobudur
dan Tamu atau dikenal dengan Istilah Manggarai ‘’ Meka Landang “ adalah
Sanggar Ca Nai Kalimalang Jakarta. kegiatan ini dibawah Koordinator secara
keseluruan adalah UKM-Flobamora, yang menjadi Tongka/Pateng (juru bicara) untuk menenrima kedatangan
dari Meka Landang (Tamu) adalah
Kraeng Kosmas Mus Guntur Fakultas Hukum
Universitas Borobudur yang juga sebagai
Departemen Hukum dan Sosial Politik UKM-Flobamora, terlihat dalam Foto dibawah.
Foto : Jubir Tuan Rumah,
Kosmas Mus Guntur ( fakultas Hukum Universitas Borobudur Jakarta)
Kali ini ada yang
menarik dalam permainan Caci, biasanya Orang
Manggarai dalam Pentas Budaya Tarian Caci mereka yang sebagai Pelaku caci lebih
ke Putra Asli Manggarai, kali ini UKM-Flobamora Membawa suasana Baru yaitu
pelakunya datang dari Luar putra Manggarai, salah satu putra Flobamora diatas
perlu di Apresiasi semangat yang gigih untuk melestarikan Budaya tarian Caci manggarai
meski dia bukan Putra asli manggarai,
Eja Aris Eno ( Motor Nakal
anak bejawa) Dengan gagah perkasa ia memegang larik (alat
Cambuk), ternyata eh ternyata ia berasal dari Bejawa Kabupaten Ngada. Ia
bukanlah putra asli manggarai namun kemauannya untuk belajar tarian caci
manggarai perlu kita Apresiasi, tidak banyak orang seperti ini yang mau dan
peduli terhadap budaya orang lain. Dia (Aris
Eno) mengatakan, dengan Memakai pakaian adat manggarai saya sudah sangat
bangga, meskipun ini bukan budaya saya sendiri sementara selama ini saya belum
pernah memakai pakaian adat saya sendiri, dia hanya ingat pakai pakain adat
bejawa sejak Sekolah Dasar (SD) saya sangat bangga sekali, ini perlu kita
saling menjaga satu sama lain, perlu mendorong satu sama lain dalam hal menjaga
dan melestarikan budaya kita masing-masing, saat ini beliau Mahasiswa pada
Universitas Borobudur Fakultas
mengambil Jurusan Pertanian dan juga sebagai Ketua Umum UKM-Flobamora.
Unit kegiatan Mahasiswa-Flobamora adalah Gabungan dari
Mahasiswa yang berasal dari beberapa Kabupaten/Daerah seperti, Flores, Sumba,
Timor, Alor, diankronim dengan FLOBAMORA.
Yang berdiri sejak tanggal 28 Oktober 2015 di Kampus Universitas Borobudur, bersamaan
dengan Hari Sumpah Pemuda Indonesia.
Caci,
mengajarkan kemurnian hati, juga memuat unsur seni yang tinggi, karena
para jawara tidak saja cakap bertanding, tetapi juga luwes lomes (menari)
dan dere (menyanyi). Itu dimaksudkan menarik perhatian
penonton, terutama gadis-gadis pujaan yang ikut menyaksikan caci dan
ber-danding atau menyanyikan lagu-lagu tradisional mengiringi
permainan caci.
Sesuai tema Pentas Budaya “CACI ADALAH WARISAN
LELUHUR MANGGARAI “Dalam
lingkungan budaya Manggarai di Flores Nusa Tenggara Timur, Caci merupakan salah
satu warisan budaya yang terus dilestarikan sampai saat ini. Caci, selain mengajarkan kemurnian
hati, juga memuat unsur seni yang tinggi, karena para jawara tidak saja
cakap bertanding, tetapi juga luwes lomes (menari) dan dere (menyanyi).
Itu dimaksudkan menarik perhatian penonton, terutama gadis-gadis pujaan yang
ikut menyaksikan caci dan ber-danding atau
menyanyikan lagu-lagu tradisional mengiringi permainan caci. Caci
di Manggarai mengajarkan banyak hal, seperti Kepahlawanan, Ketangkasan,
Keindahan, Sportivitas dan Kemurnian Hati. Hal-hal lain yang selalu ada dalam
tiap Permainan Caci adalah, kelompok pemusik, biasanya para wanita dan ibu-ibu
yang selalu memainkan tetabuhan gong dan gendang untuk mengiringi pertandingan.
Caci disebut juga sebagai tontonan kompleksitas budaya Manggarai dalam satu
moment. Go’et atau syair pantun adat Manggarai, tari-tarian
tradisional Manggarai, relasi sosial yang harmonis bisa dinikmati sebagai satu
paket komplit dalam kegiatan ini.
Tari Caci adalah ritual Penti Manggarai. Upacara adat merayakan syukuran
atas hasil panen yang dirayakan bersama-sama oleh seluruh warga desa. Bahkan
ajang prosesi serupa juga dijadikan momentum reuni keluarga yang berasal dari
suku Manggarai. Tari ini dimainkan saat syukuran musim panen (hang woja) dan ritual
tahun baru (penti) , upacara pembukaan lahan atau upacara adat besar lainnya,
serta dipentaskan untuk menyambut tamu penting. Oleh karnanya kami Mahasiswa/i
UKM-Flobamora Universitas Borobudur Jakarta menyatakan bahwa budaya tarian caci
manggarai perlu di lestarikan dan di publikasikan ke seluruh masyarakat
indonesia. Sebab kami sadar kami adalah generasi penerus Flobamora kami
bergerak dan mendukung atas perubahan untuk kemajuan daerah kami melalui
perjuangan dari sisi pandang adat istiadat atau budaya, karna kami tau dan
sadar bahwa perubahan itu bisa lahir dari diri kami sebagai generasi penerus
melalui budaya.(Guntenda Halilintar,
SALAM KOMPAK Flobamora)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Komentar:
Posting Komentar